MALEMAN BULAN RAMADHAN 1445H/2024

  • Apr 03, 2024
  • Manjung

Sepuluh hari terakhir terutama di malam ganjil pada bulan Ramadan dapat dikatakan sebagai hari yang istimewa. Sebab pada hari-hari tersebut masyarakat meyakini akan turunnya malam lailatul qadar dan menjadi waktu yang tepat untuk berkirim doa kepada leluhur. 

Di desa Manjung Maleman adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat yang di laksanakan tanggal ganjil pada bulan puasa (Ramadan) tanggal 20 tibanya Lebaran: pada waktu yang disebut maleman itu penduduk banyak yang mengadakan kenduri.

Maleman di Desa Manjung di adakan di dua Tempat, di Dusun Krajan ( Balai Desa ) yang di Pimpin do'a Oleh Mbah Modin Sucipto dan di Dusun Sebogo ( Rumag Bapak Kadisun ) yang di Pimpin Oleh Kepala Dusun M.Khusnul Huda

tradisi maleman mengajarkan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak sedekah dan semakin menggiatkan ibadah-ibadah sunnah mengingat bulan Ramadhan akan segera berakhir dan juga tradisi ini adalah tradisi yang mulia sehingga pada sepuluh hari terakhir masyarakat berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan